Recent Posts

Monday 1 March 2010

Tentang Jathilan..

JATHILAN JALANAN


Bunyi gong yang teratur berbunyi ketika lampu tanda berhenti menyala pada sebuah persimpangan di Jl.Seturan, Ringroad Utara, Jogjakarta. sekelompok kecil pemain jathilan memulai aksinya ketika lampu merah tanda berhenti menyala. 


bagi mereka, lampu merah merupakan tambang emas. begitu menyala, mereka langsung beraksi di depan orang banyak. dengan cuek mereka melenggangkan badannya kiri dan kanan. tanpa peduli berapa pasang mata memandangi mereka.



Setelah selesai menari, mereka pun mulai meminta sumbangan kepada para pengguna jalan yang memperhatikan mereka yang menggunakan pakaian yang mencolok dan mengundang perhatian. tak banyak yang memberi, namun "lumayan lah.." kata mas Dwi, salah seorang penari dari kelompok ini.



Mas Dwi yang menjadi lakon jathilan dalam kelompok kecil ini menjelaskan bahwa mereka ternyata bukan warga asli jogja, melainkan berasal dari temanggung, sebuah kota kecil di jawa tengah. dan beberapa kelompok jathilan jalanan yang mempunyai perkumpulannya sendiri juga rata rata bukan orang asli DIY, mereka merupakan perantauan dari daerah lain di Jawa tengah, timur dan sekitarnya.
          


Kelompok kecil ini berangkat dari rumahnya pukul sembilan. dan mulai bekerja dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. rata rata penghasilan mereka perhari adalah Rp. 150.000 - Rp. 200.000, itupun dibagi rata kepada para personelnya, untuk membayar kontrakan sebulan sekali, dan mengirimi uang untuk keluarga di kampungnya.




story & photo by :
Ign. Hendrik
Cheers!
^^.